Kamis, 28 Juli 2011

Sejarah Rock di Amerika Utara (1953 – 1963)

Menurut seorang ahli sejarah musik bernama Peter Guralnick, album rock and roll pertama adalah “Rocket 88” oleh Jackie Brenston and his Delta Cats (ditulis oleh remaja berusia 19 tahun, Ike Turner yang juga berperan sebagai pemimpin band)
Dan direkam oleh Sam Philips unruk label Sun Records pada tahun 1951.

Selain itu ada juga album – album yang dapat disebut sebagai titik awal berkembangnya jenis musik ini, contohnya adalah “Rock Around The Clock” yang ditulis oleh Bill Haley and His Comets yang bisa disebut sebagai awal mula musik rock
.
Terlepas dari semua itu, musik rock yang muncul bersamaan pada maraknya isu – isu rasialis di Amerika Serikat dianggap sebagai contoh nyata tentang bersatunya jenis musik kulit hitam dengan kulit putih.
Pada akhir 1940 dan awal 1950, musik R&B mulai berubah menjadi lebih agresif. Walaupun begitu, kehadiran musik ini tetap ditentang oleh sebagian besar masyarakat kulit putih
.

Namun dengan berbagai usaha dan kreatifitas dari para artis, mereka pun akhirnya dapat membuat kondisi menjadi semakin berubah.

Pada tanggal 21 Maret 1952 di Cleveland, Alan Freed memproduksi sebuah konser rock pertama dengan penampilan dari pemusik dari berbagai ras. Kejadian historis ini dikunjungi pula oleh masyarakat dari berbagai ras. Walaupun sempat terjadi keributan oleh masyarakat yang ingin masuk karena kehabisan tiket, konser ini mengukuhkan musik rock sebagai salah satu jenis musik populer.

Pada saat yang bersamaan dengan berubahnya musik R&B menjadi lebih agresif, musik country and western juga mulai berubah menjadi lebih agresif dengan tempo yang lebih cepat.

Seorang produser musik bernama Sam Philips mencoba untuk menggabungkan musik “hillbilly” dengan ritem rock yang menghasilkan jenis baru bernama rockabilly.

Pada tahun 1954, seorang pemuda bernama Elvis Presley datang ke studio milik Philips untuk merekam lagu untuk ibunya. Menyadari bahwa pemuda itu mempunyai bakat yang terpendam, ia langsung mengontraknya. Album pertama Elvis yang dirilis untuk Sun Records, That’s All Right Mama menjadi album rockabilly pertama dan juga menjadi titik awal bagi Elvis Presley sebagai salah satu bintang rock terbesar sepanjang masa.
British rock dan invasi musik dari inggris (1958 – 1969)
American Rock and Roll mempunyai pengaruh yang besar bagi dunia, yang paling terlihat adalah Inggris. Pada masa itu, banyak anak muda di Inggris yang memulai sebuah band baru dengan dasar rock yang mencoba membuat sesuatu yang berbeda dengan musik rock yang dimiliki oleh Amerika.

Pada tahun 1958, sekelompok pemuda mulai membentuk sebuah band rock bernama Cliff Richard and the Drifters (yang nantinya berubah menjadi Cliff Richard and the Shadows yang merilis sebuah lagu berjudul “Move It” yang menjadi single rock pertama di inggris dan membuka akar musik rock baru yaitu British Rock.

Cliff Richards and the Shadows menjadi band paling berpengaruh di Inggris dan susunan bandnya menjadi standar di Inggris dan Amerika yaitu dengan 2 gitar, 1 bass dan 1 drum. Penggunaan bass eletrik menjadi popular setelah sebelumnya band – band rock menggunakan stand up bass.

Pada awal 1960an, band – band dari Inggris memimpin dunia rock and roll di dunia. Salah satunya adalah The Beatles yang nantinya akan menjadi band yang paling penting dan berpengaruh di dunia rock and roll.

Walaupun the Beatles bukan band pertama yang datang ke Amerika, namun kehadiran mereka pada tahun 1964 (termasuk penampilan historis mereka di Ed Sullivan Show) menjadi dari awal invasi Inggris ke Amerika.

Setelah itu, muncul band – band lain yang datang ke Amerika, salah satunya adalah The Rolling Stones yang muncul dengan image liar.
Bob Dylan dan Folk – Rock (dimulai pada tahun 1963)

Pada tahun 1963, seorang remaja berusia 22 tahun menggabungkan berbagai macam jenis musik di Amerika dan menciptakan sebuah jenis musik baru bernama “folk rock”.

Pada awalnya, Bob Dylan mencoba membatasi karyanya dengan rock karena ia melihat the Beatles dengan musik rocknya sebagai band kacangan. Pada tahun 1963, Dylan mengeluarkan sebuah album The Times They Are A-Changin’ yang membawakan musik folk rock dengan lirik yang puitis. The Beatles yang juga mendengarkan album ini lalu mengubah lirik mereka dari cinta menjadi tema yang lebih luas dan puitis. Pada tahun ’64 dan ’65 Bob Dylan membuang akar musiknya dan menggunakan ketukan rock dan alat – alat musik elektrik dan klimaksnya, pada lagu “Like A Rolling Stone” dengan durasi 6 menit.

Setelah itu, pengaruhnya pada band – band baru menjadi sangat besar menyaingi the Beatles. Salah satu “murid” Dylan yang paling sukses adalah Neil Young.
Garage Rock pada tahun 1960an

Pada tahun ‘60an band – band Amerika mencoba untuk membawakan musik British rock. Banyak dari mereka yang hanya mampu merekam lagu secara murah sehingga menimbulkan kesan kasar pada lagu yang mereka rekam. Musik jenis ini dinamakan garage rock. Banyak label – label rekaman yang merilis album kompilasi band- band ini, salah satu dari album kompilasi yang terkenal itu bernama Nuggets.
Surf music dan California sound
Aliran musik Rockabilly berkembang mencapai daerah pantai bagian barat yang kemudian berubah menjadi lebih liar dan instrumental yang disebut surf music. Aliran musik yang dipopulerkan oleh Dick Dale dan The Surfaris menggunakan tempo yang lebih cepat, suara perkusi yang inovatif dan suara gitar elektrik yang khas yang akan berpengaruh besar pada gitaris di masa depan. Beberapa band lain seperti Beach Boys dan Jan and Dean membuat versi komersial dari surf music dengan mengurangi tempo dan menambah vocal yang harmonis yang terkenal dengan nama California sound.
Progresif Rock

Beberapa band mencoba untuk menggabungkan berbagai macam unsur ke dalam rock yang menghasilkan aliran rock progresif. Progresif rock mempunyai tempo yang berubah – ubah pada satu lagu yang biasanya berdurasi panjang. Beberapa band penting pada jenis musik ini adalah King Crimson, Genesis, Gentle Giant, The Nice, Yes, Gong, Magma, Can, dan Faust.
Heavy Metal dan invasi kedua dari Inggris
Pada invasi band – band Inggris yang kedua, merek lebih berorientasi pada musik blues amerika daripada musik pop namun dengan pertunjukan yang lebih sensasional dan spektakuler. Mereka mencoba membuat gabungan musik rock dan blues dengan tempo dan irama yang lebih kencang. Aliran ini yang nantinya disebut Heavy Metal. Band – band yang penting dalam kancah musik ini adalah Led Zeppelin, Black Sabbath dan Deep Purple.
Punk dan New Wave (1976 – 1981)
Punk rock muncul sebagai reaksi atas berkembangnya musik – musik yang berorientasi pada komersial. Ciri dari musik ini adalah musik rock yang menggunakan 3 kord saja. Punk rock bukan saja berkembang sebagai musik namun juga sebagai komunitas sosial. Punk menjadi sebuah ancaman karena dianggap sebagai pemberontakan atas norma – norma yang berlaku di masyarakat, dan itu terbukti ketika muncul Sex Pistol dan the Ramones di Inggris.
Dengan nama yang agresif, Sex Pistol muncul sebagai band penolak aliran hippies dan membawa aliran anarkis. Lagu mereka berjudul “Anarchy in the UK” dan “God Save the Queen” berisi lirik yang menjadi polemik bagi tradisi ketat di Inggris.
The Ramones, yang albumnya keluar sebulan sebelum “God Save the Queen” adalah versi Amerika dari punk dengan lagu yang sama agresifnya namun terdengar lebih menyenangkan dan ceria. The Ramones juga merupakan raja para band punk di New York.
Punk juga menarik perhatian para mahasiswa seni yang kemudian membuat versi punk yang lebih puitis dan berseni,yang kemudian dinamakan New Wave. Kehadiran band – band yang membawakan aliran ini, seperti The Police dan the Pretenders membuat aliran musik ini mulai populer dan berkembang. progresif

Beberapa band mencoba untuk menggabungkan berbagai macam unsur ke dalam rock yang menghasilkan aliran rock progresif. Progresif rock mempunyai tempo yang berubah – ubah pada satu lagu yang biasanya berdurasi panjang. Beberapa band penting pada jenis musik ini adalah King Crimson, Genesis, Gentle Giant, The Nice, Yes, Gong, Magma, Can, dan Faust.
Heavy Metal dan invasi kedua dari Inggris
Pada invasi band – band Inggris yang kedua, merek lebih berorientasi pada musik blues amerika daripada musik pop namun dengan pertunjukan yang lebih sensasional dan spektakuler. Mereka mencoba membuat gabungan musik rock dan blues dengan tempo dan irama yang lebih kencang. Aliran ini yang nantinya disebut Heavy Metal. Band – band yang penting dalam kancah musik ini adalah Led Zeppelin, Black Sabbath dan Deep Purple.
Punk dan New Wave (1976 – 1981)
Punk rock muncul sebagai reaksi atas berkembangnya musik – musik yang berorientasi pada komersial. Ciri dari musik ini adalah musik rock yang menggunakan 3 kord saja. Punk rock bukan saja berkembang sebagai musik namun juga sebagai komunitas sosial. Punk menjadi sebuah ancaman karena dianggap sebagai pemberontakan atas norma – norma yang berlaku di masyarakat, dan itu terbukti ketika muncul Sex Pistol dan the Ramones di Inggris.
Dengan nama yang agresif, Sex Pistol muncul sebagai band penolak aliran hippies dan membawa aliran anarkis. Lagu mereka berjudul “Anarchy in the UK” dan “God Save the Queen” berisi lirik yang menjadi polemik bagi tradisi ketat di Inggris.

The Ramones, yang albumnya keluar sebulan sebelum “God Save the Queen” adalah versi Amerika dari punk dengan lagu yang sama agresifnya namun terdengar lebih menyenangkan dan ceria. The Ramones juga merupakan raja para band punk di New York.

Punk juga menarik perhatian para mahasiswa seni yang kemudian membuat versi punk yang lebih puitis dan berseni,yang kemudian dinamakan New Wave. Kehadiran band – band yang membawakan aliran ini, seperti The Police dan the Pretenders membuat aliran musik ini mulai populer dan berkembang.

Contoh videonya di bawah...



Sejarah Music Jazz

Musik jazz merupakan pertemuan antara musik Eropa dan musik Afrika yang berkembang dari kehidupan masyarakat kulit hitam di Amerika yang tertindas. Kelahiran aliran musik ini dipengaruhi oleh tribal drums, musik gospel, blues dan juga field hollers. Instrumen dasar musik jazz awalnya menggunakan alat-alat musik marching band yang di pakai untuk mengiringi upacara pemakaman warga komunitas Afrika Amerika di New Orleans. Anggota marching band ini sebagian merupakan musisi dalam kelompok-kelompok musik jazz awal yang belajar secara otodidak dan berperan penting pada
awal perkembangan musik jazz


Pada awalnya musik ini identik dengan hal-hal negatif yang berbau seks/ perempuan nakal maupun tempat-tempat hiburan malam sehingga mendapat sebutan "jazz". Sebagian besar musisi jaz awal memainkan musik mereka di berbagai bar dan klub malam di kawasan lokalisasi sekitar Basin Street, New Orleans (Storyville). Tetapi kemudian musik ini menjadi sebuah musik yang baik dalam komposisi maupun improvisasi yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Bahkan saat ini jazz mempunyai kesan eksklusif, berkelas dan terhormat.

Musik jazz berawal dari New Orleans dan mendapat pengaruh dari berbagai musik di sana. Sebuah lelucon namun sangat dipercaya adalah bahwa musik jazz memulai masanya setelah seorang pemilik kedai rambut di New Orleans yang bernama Buddy Bolden meniup cornet miliknya, hingga setengah abad kemudian musik jazz memberi banyak kontribusi di dunia musik, di pelajari di berbagai universitas dan akhirnya menjadi salah satu aliran musik yang di perhitungkan.

Pada tahun 1919 musisi jazz dari New Orleans yaitu Kid Ory's Original Creole Jazz Band konser di San Fransisco dan Los Angeles, California. Dan pada tahun 1922 mereka menjadi band kulit hitam pertama asal New Orleans yang membuat rekaman. Saat itu jazz sudah mulai populer, berkembang dan mulai dilirik musisi kulit putih. Kolaborasi pertama antara musisi kulit hitam dan kulit putih terjadi pada tahun 1926 saat Jelly Roll Morton melakukan rekaman bersama dengan New Orleans Rhythm Kings. Pada masa yang sama jazz sudah mulai dimainkan dalam format orkestra atau big band, tak hanya dengan band kecil terdiri dari empat atau lima orang saja. Band-band jazz terkenal yang mempengaruhi lahirnya Swing adalah Fletcher Henderson band dan Duke Ellington band di New York serta Earl Hines dari Chicago.

Pada awal tahun 1930 sebagian besar kelompok band yang beraliran jazz mulai mengadopsi style swing. Swing adalah aliran jazz yang berkembang pada 1930 dan menjadi aliran tersendiri lima tahun kemudian. Swing menjadi musik paling populer di Amerika pada akhir 1930 hingga akhir1940-an. Popularitas swing menurun karena terjadinya perang dunia II yang mengakibatkan sulitnya mengumpulkan musisi untuk membentuk sebuah big band, biaya tour big band saat itu sangat mahal serta terjadinya aksi mogok serikat musisi pada tahun1942-1948 sehingga tidak ada rekaman resmi yang diproduksi. Swing kemudian berubah menjadi aliran baru yaitu jump blues dan bebop.

Sementara itu di gaya jazz eropa mulai berkembang di Perancis dengan munculnya Quintette Du Hot Club De France pada 1934. Legenda gitar Belgia bernama Django Reinhardt mempopulerkan Gypsi jazz (campuran swing Amerika dan musik dansa Perancis di tambah musik rakyat Eropa Timur). Selain itu juga ada latin jazz (kombinasi Afrika, Amerika latin, musik jazz, Harmoni klasik Amerika latin,kepulauan Karibia, Eropa dan Amerika).

Sekitar tahun 1940-an para musisi jazz muda menciptakan gaya musik baru yang berbeda dari gaya musik swing, mereka mengubah jazz dari sekedar musik dansa menjadi musik yang lebih bercita rasa seni dan sedikit rumit. Gaya ini disebut bibop dan merupakan musik untuk didengar bukan untuk berdansa.

Pada tahun yang sama para musisi jazz mulai memasukan unsur-unsur ragtime ke dalam berbagai karya mereka. Ragtime adalah aliran musik asli Amerika yang pernah populer antara tahun 1897-1918. Ragtime pada awalnya dimainkan di berbagai bar dan klub malam kelas rendah di St Louis dan New Orleans oleh orang-orang kulit hitam yang tidak memperoleh pekerjaan setelah perbudakan di Amerika Serikat dihapuskan.

Pada akhir 1940 hingga 1950-an banyak musisi jazz yang telah pensiun kembali terjun di dunia musik jazz. Mereka memainkan kembali lagu-lagu di masa kejayaannya dahulu yang berbau Dixieland/ Hot jazz/ New Orleans jazz serta mencoba menciptakan lagu baru dengan penampilan inovatif yang disebut progresif dixieland (gabungan melodi tradisional dixieland dengan ritme bebop).

Selama perang dunia II banyak musisi jazz dari California yang berkulit putih datang ke New York. Mereka kemudian berbaur dengan para musisi bebop yang sebagian besar berkulit hitam. Maka lahirlah cool jazz yang merupakan gabungan musik jazz California, bebop dan mendapat pengaruh dari permainan saksophone Lester Young yang tenang dan santai. Selanjutnya cool jazz lebih di kenal dengan west coast jazz. Selain berkembang menjadi cool jazz, bebop juga berkembang menjadi hardbop (gabungan rhythm and blues, musik gospel dan blues terutama dalam permainan saksophone dan piano) dan mulai berkembang pada 1950-an.

Musik hardbop yang mendapat pengaruh lebih kuat dari blues, gospel dan rhythm and blues, menekankan pada pengulangan groove dan lengkingan melodi, improvisasi lebih sederhana dikenal dengan soul jazz.

Pada era 1950 dan1960-an berkembang musik free jazz yang muncul dari kekecewaan akibat pembatasan musik jazz pada bebop, hardbop dan modal jazz. Sejumlah musisi dengan cara mereka masing-masing mencoba mengembangkan jazz juga mengembalikan jazz pada masa primitif atau kembali ke akar agama musik jazz.

Pada era 1960-an munculah jazz fusion yaitu aliran musik gabungan jazz dengan berbagai jenis aliran musik mulai dari yang lembut seperti musik klasik hingga yang keras seperti musik metal. Dalam satu album fusion jazz bisa berisi beraneka ragam jenis musik. Di saat yang sama musisi-musisi rock juga mulai memasukan unsur jazz ke dalam lagu-lagu mereka. Masa keemasan fusion jazz dimulai pada era 1970-an hingga sekarang. Beberapa kelompok jazz yang mengusung genre ini adalah Return to Forever, Weather Report, The Mahavisnu Orchestra, Chick Corea Elektric Band, Tribal Tech dan Miles Davis.

Di Indonesia sendiri musik jazz telah masuk pada era 30-an yaitu di bawa oleh para musisi Filipina yang mencari pekerjaan di Jakarta dengan bermain musik. Mereka memainkan musik ini di hotel-hotel besar Indonesia saat itu. Pada tahun 1948 musisi Belanda datang ke Indonesia dan membentuk orkestra simfoni yang berisi musisi lokal.
Sumber : http://literatursejarah.blogspot.com/2010/01/sejarah-musik-jazz.html 
Contoh musiknya di bawah..

Sejarah Musik Reggae


Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Sebenarnya tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal muasalnya, kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama musik baru yang bertempo lebih lambat : reggae. Boleh jadi hingar bingar dan tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang mengena dengan kondisi sosial dan ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.

Kata “reggae” diduga berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok–seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes), memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.
Teknik para musisi Ska dan Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.
Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika. Kepopuleran reggae di Amerika Serikat ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, sebut saja varian reggae hip hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.
Jamaika
Akar musikal reggae terkait erat dengan tanah yang melahirkannya: Jamaika. Saat ditemukan oleh Columbus pada abad ke-15, Jamaika adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata Arawak “xaymaca” yang berarti “pulau hutan dan air”. Kolonialisme Spanyol dan Inggris pada abad ke-16 memunahkan suku Arawak, yang kemudian digantikan oleh ribuan budak belian berkulit hitam dari daratan Afrika. Budak-budak tersebut dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang bertebaran di sana. Sejarah kelam penindasan antar manusia pun dimulai dan berlangsung hingga lebih dari dua abad. Baru pada tahun 1838 praktek perbudakan dihapus, yang diikuti pula dengan melesunya perdagangan gula dunia.
Di tengah kerja berat dan ancaman penindasan, kaum budak Afrika memelihara keterikatan pada tanah kelahiran mereka dengan mempertahankan tradisi. Mereka mengisahkan kehidupan di Afrika dengan nyanyian (chant) dan bebunyian (drumming) sederhana. Interaksi dengan kaum majikan yang berasal dari Eropa pun membekaskan produk silang budaya yang akhirnya menjadi tradisi folk asli Jamaika. Bila komunitas kulit hitam di Amerika atau Eropa dengan cepat luntur identitas Afrika mereka, sebaliknya komunitas kulit hitam Jamaika masih merasakan kedekatan dengan tanah leluhur.
Sejarah gerakan penyadaran identitas kaum kulit hitam, yang kemudian bertemali erat dengan keberadaan musik reggae, mulai disemai pada awal abad ke-20. Adalah Marcus Mosiah Garvey, seorang pendeta dan aktivis kulit hitam Jamaika, yang melontarkan gagasan “Afrika untuk Bangsa Afrika…” dan menyerukan gerakan repatriasi (pemulangan kembali) masyarakat kulit hitam di luar Afrika. Pada tahun 1914, Garvey mendirikan Universal Negro Improvement Association (UNIA), gerakan sosio-religius yang dinilai sebagai gerakan kesadaran identitas baru bagi kaum kulit hitam.
Pada tahun 1916-1922, Garvey meninggalkan Jamaika untuk membangun markas UNIA di Harlem, New York. Konon sampai tahun 1922, UNIA memiliki lebih dari 7 juta orang pengikut. Antara tahun 1928-1930 Garvey kembali ke Jamaika dan terlibat dalam perjuangan politik kaum hitam dan pada tahun 1929 Garvey meramalkan datangnya seorang raja Afrika yang menandai pembebasan ras kulit hitam dari penindasan kaum Babylon (sebutan untuk pemerintah kolonial kulit putih—merujuk pada kisah kitab suci tentang kaum Babylon yang menindas bangsa Israel). Ketika Ras Tafari Makonnen dinobatkan sebagai raja Ethiopia di tahun 1930, yang bergelar HIM Haile Selassie I, para pengikut ajaran Garvey menganggap Ras Tafari sebagai sosok pembebas itu. Mereka juga menganggap Ethiopia sebagai Zion—tanah damai bak surga—bagi kaum kulit hitam di dalam maupun luar Afrika. Ajaran Garvey pun mewujud menjadi religi baru bernama Rastafari dengan Haile Selassie sebagai sosok yang di-tuhan-kan
Pada bulan April 1966, karena ancaman pertentangan sosial yang melibatkan kaum Rasta, pemerintah Jamaika mengundang HIM Haile Selassie I untuk berkunjung menjumpai penghayat Rastafari. Dia menyampaikan pesan menyediakan tanah di Ethiopia Selatan untuk repatriasi Rasta. Namun Haile Selassie juga menekankan perlunya Rasta untuk membebaskan Jamaika dari penindasan dan ketidak adilan dan menjadikan Rastafari sebagai jalan hidup, sebelum mereka eksodus ke Ethiopia.
Tahun-tahun setelahnya kredo gerakan tersebut makin tersebar luas, yakni “Bersatunya kemanusiaan adalah pesannya, musik adalah modus operandinya, perdamaian di bumi seperti halnya di surga (Zion) adalah tujuannya, memperjuangkan hak adalah caranya dan melenyapkan segala bentuk penindasan fisik dan mental adalah esensi perjuangannya.” Ketika Bob Marley menjadi pengikut Rastafari di tahun 1967 dan setahun kemudian disusul kelahiran reggae, maka modus operandi penyebaran ajaran Rastafari pun ditemukan: reggae!
Biography bob Marley atau bernama lengkap Robert nesta Marley
Terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada Februari 1945 di St. Ann, Jamaika, Bob Marley berayahkan seorang kulit putih dan ibu kulit hitam. Pada tahun 1950-an Bob beserta keluarganya pindah ke ibu kota Jamaika, Kingston. Di kota inilah obsesinya terhadap musik sebagai profesi menemukan pelampiasan. Waktu itu Bob Marley banyak mendengarkan musik R&B dan soul, yang kemudian hari menjadi inspirasi irama reggae, melalui siaran radio Amerika.
Selain itu di jalanan Kingston dia menikmati hentakan irama Ska dan Steadybeat dan kemudian mencoba memainkannya sendiri di studio-studio musik kecil di Kingston.
Bersama Peter McIntosh dan Bunny Livingston, Bob membentuk The Wailing Wailers yang mengeluarkan album perdana di tahun 1963 dengan hit “Simmer Down”. Lirik lagu mereka banyak berkisah tentang “rude bwai” (rude boy), anak-anak muda yang mencari identitas diri dengan menjadi berandalan di jalanan Kingston. The Wailing Wailers bubar pada pertengahan 1960-an dan sempat membuat penggagasnya patah arang hingga memutuskan untuk berkelana di Amerika.
Pada bulan April 1966 Bob kembali ke Jamaika, bertepatan dengan kunjungan HIM Haile Selassie I —raja Ethiopia– ke Jamaika untuk bertemu penganut Rastafari. Kharisma sang raja membawa Bob menjadi penghayat ajaran Rastafari pada tahun 1967, dan bersama The Wailer, band barunya yang dibentuk setahun kemudian bersama dua personil lawas Mc Intosh dan Livingston, dia menyuarakan nilai-nilai ajaran Rasta melalui reggae. Penganut Rastafari lantas menganggap Bob menjalankan peran profetik sebagaimana para nabi, menyebarkan inspirasi dan nilai Rasta melalui lagu-lagunya.
The Wailers bubar di tahun 1971, namun Bob segera membentuk band baru bernama Bob Marley and The Wailers. Tahun 1972 album Catch A Fire diluncurkan. Menyusul kemudian Burning (1973–berisi hits “Get Up, Stand Up” dan “ I Shot the Sheriff” yang dipopulerkan Eric Clapton), Natty Dread (1975), Rastaman Vibration (1976) dan Uprising (1981) yang makin memantapkan reggae sebagai musik mainstream dengan Bob Marley sebagai ikonnya.
Pada tahun 1978, Bob Marley menerima Medali Perdamaian dari PBB sebagai penghargaan atas upayanya mempromosikan perdamaian melalui lagu-lagunya. Sayang, kanker mengakhiri hidupnya pada 11 Mei 1981 saat usia 36 tahun di ranjang rumah sakit Miami, AS, seusai menggelar konser internasional di Jerman. Sang Nabi kaum Rasta telah berpulang, namun inspirasi humanistiknya tetap mengalun sepanjang zaman.

Contoh musiknya ada di bawah....

 

SEJARAH MUSIK POP MANCANEGARA

Musik Mancanegara

Sejarah Musik Pop sejak 1920


Musik Ragtime di Amerika Serikat sejak 1890

Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik Amerika yang dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920. Musik ini mempuyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun ada juga yang berirama agak lamban.
Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano, gaya cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin (1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).

Musik Blues di Amerika Serikat sejak 1895

Musik Blues juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar tahun 1895 dan blangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanikan tanpa iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.
Belakangan musik blues ini mempengaruhi perkembangan musik jazz, country, dan rock. Perahtikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di mana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.
Para pemusik blues dan pencipta blues, rata-rata orang hitam Amerika, adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.

Musik Pop di Amerika Serikat mulai 1920

Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka musik baru di benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini terutama sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali dan digemari oleh masyarakat seluruh dunia.

Musik Amerika Latin lahir sejak 1857

Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu dengan pengaruh latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero (1928).
Musik pop latin dimulai sejak dansa latin dikenal, yaitu sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom dance yang terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango yang bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif. Setelah itu tahuj 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang digemari di dunia, dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama yang berkembang pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.

Musik Country

Musik Country sering diidentitaskan dengan musik cowboy (penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola country John Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh Okeh Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun 1924 "Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk country pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.

Ciri-ciri musik ini adalah popularitasnya yang hanya sebentar.

Ada juga contoh musiknya lagu korea dibawah...